Tidak bisa dipungkiri, bahwa kehadiran band bentukan 23 April 2003 ini,
telah memberikan pencerahan bagi scene musik dalam negeri. Racikan
manis ala Sammy (vokal), Arief (electric & acoustic guitar), Andika
(bass), Badai (piano, synthesizer/vokal) serta Anton (drums), berhasil
mencuri perhatian penikmat musik tanah air. Lagu-lagu seperti
Kejujuran Hati, Hanya Kamu Yang Bisa, Lagu Rindu, Cinta Putih, serta
Pertama Dan Terakhir, mampu meluluhkan hati siapa pun yang
mendengarnya. So, nggak usah heran kalo album debutnya direspon positif
oleh pendengarnya yang berimbas pada sederet penghargaan yang
diraihnya. Diantaranya, Pendatang Baru Terbaik Pilihan pembaca Majalah
HAI 2005, Album Pendatang Baru Ngetop di ajang SCTV Music Award 2006
dan Most Favorite New Artist di ajang MTV Indonesia Music Award 2005.
“Kita datang dari label yang nggak besar. Ketika responnya sangat
positif hingga mendapat penghargaan, kita bangga banget. Soalnya
pesaingnya datang dari label besar dan udah dikenal pula. Jadi dengan
mendapat penghargaan, hal ini malah bikin kita lebih semangat lagi
untuk menghasilkan karya yang lebih baik,” ungkap Sammy, vokalis
berkarakter ini. Setelah meraih popularitas dan mampu mengharu
birukan konser musik berbagai kota besar di Indonesia, lima anak muda
jebolan Institut Musisi Indonesia ini kembali dengan membawa cerita
baru lewat album teranyarnya, Kenyataan Perasaan. Album yang dibuat
memakan waktu hingga 1 tahun ini, boleh dibilang amat spesial dan unik.
“Album kedua ini, kita persiapkan tidak dengan keburu-buruan, santai
aja, tapi tetap fokus pada tema. Mulai dari judulnya, instrumen yang
masuk hingga pernak-pernik lainnya. Karena kita kepingin album ini
terkesan beda, pop yang eksklusif, elegan dan megah,” jelas keybordist
berkaca mata, Badai. Sesuai dengan apa yang diungkapkan Badai
tentang musikalitas albumnya, mereka mengemas single andalan
Mengenangmu, jadi sangat indah dan megah. “Lagu itu merupakan cerita
cinta temen kampus gue yang ditinggal pergi jauh sama pacarnya. Padahal
dia ini mau menikah. Berhubung udah nggak ada di dunia, si cowok
kepingin banget berjumpa lagi sama calon istrinya itu, di dunia lain.
Cerita se-dramatis itu, indahnya dinyanyikan dengan hati, dan sentuhan
lagu yang megah, dong,” jelas Arief. Menurut Arief, kemegahan lagu ini
terletak pada reffrain-nya yang kaya akan variasi sound. Ada brass dan
string section, akordion, perkusi hingga choir-nya. Komplit banget!
Musikalitas yang komplit akan sound yang menarik bisa disimak juga pada
nomor-nomor hebat lainnya. Seperti Dan Ternyata dan Tapi Bukan Aku.”
Dua lagu itu juga nggak kalah seru, liriknya tentang cinta,” sergahnya.
Lagu menarik lainnya bisa dikulik pada nomor Kita Dan Dunia. Dimana
lagu ini menceritakan tentang bencana alam yang kerap melanda negeri
ini serta, ungkapan rasa sayang pada seorang ibunda, Sebuah Pengabdian
(Bunda). Dalam proses kreatifnya, album ini melibatkan nama-nama
kondang dibidangnya. Diantaranya. Ada Rejos ‘The Groove’ (perkusi),
Riza Arshad (accordion), Oni (Sa’unine Orchestra) dan Effatha Choir.
Kehadiran mereka pun udah pasti melengkapi sisi romantisme album yang
dibentangkan Sammy cs. “Di album ini, kita berharap terus konsisten
dalam bermusik. Dan pendengar pun paham akan musik-nya Kerispatih,”
tutup gitaris ramah senyum ini. Hmmm…penasaran kan sama racikan manis
ala band yang sempat diganjar platinum award berkat penjualan lebih
dari 200 ribu copy? Here they are…. |