Konsepsi musikal yang tertuang dalam wujud musik Kerispatih tidaklah
memamerkan detil teknikal, mereka hanya mengedepankan kebisaan mereka
dalam menguasai masing-masing instrumen. Walau mereka bisa, namun yang
paling utama disampikan oleh Sammy (lead vocal), Badai (piano,
synthesizer, voices), Andika (bass, voices), Arief (electric-acoustic
guitar, voices) dan Anton (drum) lima anak muda jebolan Institut Musisi
Indonesia adalah harmoni yang bersumber pada nada-nada pop yang mudah
diterima oleh khalayak. Itu pula yang ingin disampaikan oleh Kerispatih
di album penuh ketiga mereka lewat tajuk, Tak Lekang Oleh Waktu yang
masih kerjasama dengan Nagaswara. Band penuh daya ledak pop membius
yang pertama dikenal lewat single “Lupakan Aku” dan “Sebentuk Hati buat
Kekasih” yang tertuang dalam album kompilasi Gulalikustik, album
produksi Nagaswara di 2004 ini mengaku album ketiga mereka ini
merupakan penyempurna dari dua album mereka sebelumnya, Kejujuran Hati
(2005) dan Kenyataaan Perasaan (2007). “Jika album pertama dulu masih
penjajakan, kemudian album kedua ini masih mencari jati diri. Maka
album ketiga ini kami sudah menemukan apa yang kami mau. Oleh karena
itu kami sangat berharap sekali album ini dapat diterima oleh semua
kalangan yang tak terbatas. Lagu kualitas masih mengedepankan pada
bagian reff yang mudah diingat dan cathy plus semua faktor pendukung
kelayakan sebuah karya pop,” ujar Badai, sang mastermind dari album
Kerispatih. Jika kita simak bersama lagu “Bila Rasaku Ini Rasamu”
yang didaulat menjadi single perdana untuk menyapa penikmat musik tanah
air maka jejak jelas dari musik Kerispatih jelas tertuang indah. Lagu
yang bercerita tentang harapan akan sebuah nilai cinta ini mengalun
indah dengan ketukan ritmis dan komposisi yang berpotensi mendulang
request di banyak radio dan akan menjadi media darling terbaru dari
setlit milik band asal Jakarta ini. Jika kita kemudian menyimak
komposisi lain, “Kesalahan Yang Sama” jelas arah dan tujuan Kerispatih
makin terbuka jelas. Sebuah balada lain yang mengalun gagah dengan
tempo sedang menjadi estafet lagu romantis lain. Lagu lain seperti
“Maaf!!! Aku Terlalu Mencintainya” dan “Ada Aku Disini” akan memberi
wacana berbeda terhadap band ini, di dua lagu ini kita akan menyimak
dimensi lain dari musikalitas mereka. Sebuah cara pandang baru akan
terbuka lebar, bahwa Kerispatih tidak hanya piawai dalam melakonkan
balada sebagai andalan mereka. Lagu dengan skill yang memikat nan
dinamis tampil variatif dengan unsur gitar dan sequencer yang tebal.
Jika biasanya Kerispatih mendapat pencerahan ide dari Toto, untuk album
ini mereka mendapat banyak masukan sound dan ide dari Aeromisth, Snow
Patrol, Keane, dan Chicago. Secara kualitas kord dan putaran lagu
Kerispatih mengakui mendapat masukan sound yang lebar dari band Chicago.
Kerispatih mengakui di album ini mereka masih bermain dalam wilayah
cinta dan cinta untuk urusan lirik. Tapi cinta yang mereka kerahkan
bermuara dari ragam ide, sebutlah disini tentang wanita yang suka
balikin perasaan, selingkuh, atau cinta tak terbalas. Yang membedakan
adalah, jika lirik pada kedua album sebelumnya lebih personal maka di
album ini lirik lebih luas dengan mengambil ambience yang lebih lebar.
Jika itu yang dimaksud oleh Kerispatih maka lagu “Masih Ada” akan
menjawab apa yang mereka tuangkan di album ini. Balada yang penuh racun
dengan aksentuasi intro berupa ketukan yang dipastikan akan menjadi
signature yang mudah dikenal dan diingat. Vokal utama Sammy sudah
begitu lekat dan menyatu dengan karakter musik Kerispatih. Ini yang
menjadi modal besar sebuah band. Memiliki ciri khas tertentu yang tak
dimiliki band lain. Album Tak Lekang Oleh Waktu diakui Kerispatih
menjadi penyempurna dari dua album mereka sebelumnya. Dan album ini
akan menjadi masterpiece dari trilogy musikalitas Kerispatih. Banyak
hal yang masuk dalam pikiran mereka yang akhirnya bisa tertuang secara
maksimal di album ini. Jika kita harus jujur, musik Kerispatih memang selalu abadi dan terus ada tak lekang oleh waktu…